Nama SMA Negeri 2 Purwokerto saat ini sudah tidak asing lagi bagi semua kalangan. Mulai dari anak-anak yang bercita-cita menempuh pendidikan di SMA Negeri 2 Purwokerto, sampai para alumni SMA Negeri 2 Purwokerto yang telah sukses di bidangnya masing-masing. Sekolah yang layak berpredikat sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) ini menempuh berbagai perjuangan sebelum menapaki puncak kejayaannya. Karena semakin tinggi usaha yang dilakukan, semakin baik hasil yang didapatkan.
Pada 1 Maret 1950, didirikanlah sekolah menengah atas pertama se-eks Karesidenan Banyumas oleh Jenderal Gatot Soebroto dan RM Ganda. Satu-satunya sekolah se-eks Karesidenan Banyumas tersebut bernama SMA Negeri Purwokerto yang ditujukan khusus pemuda pejuang yang tergabung dalam Tentara Pelajar dan Mobilisasi Pelajar. SMA Negeri Purwokerto berdiri megah di Jalan Gereja no. 20 yang sekarang menjadi lokasi SMP Negeri 2 Purwokerto. Gedung sekolah SMA Negeri Purwokerto masih sangat sederhana. Jumlah ruang kelasnya pun hanya 6 kelas dan 3 diantaranya adalah ruang darurat. Padahal jumlah siswa yang harus ditampung mencapai 30 kelas. Maka, KBM dilaksanakan sejak pukul 07.15 sampai pukul 15.30.
Pada akhirnya, Menteri PPK atau yang sekarang disebut MenDikNas membuat sebuah ketetapan yaitu membagi SMA Negeri Purwokerto menjadi 3 bagian. Pada bagian A untuk Sastra, B untuk Ilmu Pasti dan C untuk Ilmu Sosial. Setelah berjalan 5 tahun, tepatnya pada tahun 1955, SMA Negeri Purwokerto pindah lokasi ke Jalan Gatot Soebroto 69 yang merupakan gedung bekas MULO (sekolah setingkat SMP pada masa pendudukan Jepang). Akhirnya, SMA Negeri Purwokerto terus berkembang dan terjadi lonjakan hingga 26 kelas, yaitu 7 kelas A, 11 kelas B dan 8 kelas C.
Karena siswanya semakin melonjak, pemerintah merasa perlu membagi SMA Negeri Purwokerto menjadi dua bagian. Pertama SMA Negeri 1 Purwokerto untuk kelas Sastra dan Ilmu Sosial, kedua SMA Negeri 2 Purwokerto untuk kelas Ilmu Pasti. SMA Negeri 1 Purwokerto terletak di gedung bekas Karesidenan.
Kini SMA Negeri 2 Purwokerto telah berkembang menjadi Sekolah Bertaraf Internasional. Jumlah kelasnya pun cukup banyak, 27 kelas. Yang paling menonjol adalah SMA Negeri 2 Purwokerto telah menggunakan sistem moving class layaknya dunia perkuliahan. Dengan moving class, baik pelajar maupun pendidik di SMA Negeri 2 Purwokerto dapat lebih mengenal lingkungan SMA Negeri 2 Purwokerto. Namun, banyak juga siswa yang mengeluh karena barang-barang yang mereka bawa sering tertinggal. Namun, sebagian besar siswa SMA Negeri 2 Purwokerto memiliki kepuasan batin tersendiri dengan terselenggaranya moving class.
Fasilitas SMA Negeri 2 Purwokerto telah terbilang unggul. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain Perpustakaan (yang merupakan perpustakaan sekolah terbaik di Kabupaten Banyumas); Laboratorium Fisika, Kimia, Biologi, Komputer dan Bahasa; hotspot area dan internet; Ruang Bangsal beserta panggungnya; Lapangan Olahraga seperti Lapangan Sepakbola dan Lapangan Basket yang dindingnya penuh grafiti kreasi siswa; UKS; Toilet yang tersedia di berbagai tempat; Ruang Administrasi Sekolah; Tempat Beribadah; Ruang Administrasi Sekolah; Fasilitas ICT; Ruang BK; Sekretariat OSIS dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler lainnya; Area Parkir Siswa dan Area Parkir Guru; Kantin ; dll.
Dalam hal kurikulum, SMA Negeri 2 Purwokerto pun lebih maju dibanding sekolah lain. Karena, SMA Negeri 2 Purwokerto adalah salah satu dari 40 sekolah pertama di Indonesia yang menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang kini diperbarui menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dua tahun lebih awal dibanding SMA lainnya. SMA Negeri 2 Purwokerto juga ditunjuk oleh pemerintah untuk mendirikan kelas Imersi yang menjadikan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam beberapa mata pelajaran yang menjadi salah satu kebanggan sekolah kita.
Setelah menguak sejarah sekolah kita dari nol sampai menjadi seperti sekarang ini, tentunya kita wajib bersyukur telah dapat menimba ilmu di SMA Negeri 2 Purwokerto yang banyak dicita-citakan. Jangan hanya baeggaan nama SMA Negeri 2 Purwokerto dengan kata-kata. Namun, tingkah laku kita juga harus diwujudkan sebagai tingkah laku siswa SMADHA yang bermoral, beriman dan berwawasan internasional. Ungkapkan rasa syukur kita dengan menorehkan segudang prestasi sesuai potensi kita! Kita bangga menjadi siswa SMADHA!
source : http://smadangeblog.blogspot.com
Reply
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Disini, Komentar Anda Sangat Berarti Bagi Kami. Jangan Lupa Memakai Sopan Santun :D
Blogger Widgets